Apakah Allah itu Nyata? itulah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh mereka yang meragukan eksistensi atau keberadaan Allah.
Apakah Allah itu benar-benar ada, darimana dan bagaimana kita tahu bahwa Allah itu nyata, apakah ada manusia yang pernah melihat atau bertemu dengan yang disebut Allah itu?
Hidup ini terkadang seperti sebuah pertaruhan, ada orang yang mempertaruhkan hidupnya pada keyakinan bahwa Allah itu nyata dan sebagian lagi yang lain mempertaruhkan hidupnya pada keyakinan bahwa Allah itu tidak ada.
Mereka yang meyakini bahwa Allah itu nyata berusaha hidup sebaik mungkin demi menunjukkan pengabdiannya kepada Allah.
Mereka yang tidak percaya akan Allah tentu tidak peduli dengan hal-hal seperti itu.
Entah Allah itu nyata atau hanya sekedar sebuah keyakinan dari orang-orang yang beragama suatu hari kelak pasti akan nyata semua kebenaran itu.
Bagi orang percaya tentu kita tidak ragu lagi bahwa Allah itu benar-benar nyata.
Baca juga: Bagaimana Kita Bisa Memahami Allah yang tidak Kelihatan.
Mengapa kita begitu yakin bahwa Allah itu ada, darimana kita tahu bahwa Allah itu benar-benar nyata?
1. Langit dan bumi sesungguhnya telah menceritakan tentang Allah.
Alam semesta atau jagad raya yang luas ini menunjukkan dan menceritakan tentang adanya Suatu Penyebab utama (kausa prima) sampai adanya semua itu.
Semua itu menjadi saksi dan bukti adanya Pribadi Agung yang maha cerdas yang telah menciptakan semuanya itu.
Pemazmur berkata demikian;
TB Mzm 19:2: "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;"
Namun demikian bagi seorang yang tidak percaya bahwa Allah itu benar-benar nyata pasti akan menyangkal argumen tersebut diatas.
2. Dari setiap hati nurani yang sadar dan merasakan adanya Oknum yang berkuasa diluar dirinya.
Pada dasarnya hampir semua manusia memiliki kesadaran tersebut, walaupun mungkin ada manusia yang berusaha menyangkalnya.
Dari kesadaran itulah maka muncul berbagai-bagai aliran kepercayaan, bahkan dalam suku-suku primitif sekalipun mereka sadar bahwa diluar diri mereka ada oknum yang lebih berkuasa atas alam semesta dan makhluk ciptaan.
Kesadaran tersebut pasti ada yang menaruh didalam diri manusia itu, lalu siapa yang menaruh hal itu apa manusia, tentu bukan.
Pasti yang menaruh kesadaran itu adalah yang telah menciptakan mereka dan yang membentuk hati mereka yaitu lah Allah
TB Mzm 33:15: "Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Adanya standar moral umum hampir di semua suku dan etnis manusia dari belahan bumi manapun.
Hampir semua manusia memiliki kesadaran mengenai hal yang baik dan jahat dimana hal itu bukan hanya ditemui dalam suatu etnis tertentu saja.
Semua manusia pasti tahu bahwa membunuh sesama manusia adalah perbuatan jahat. Mencuri itu juga bukan dianggap sebagai perbuatan baik.
Mengapa bisa demikian siapa yang telah menciptakan standar hukum tersebut.
Itulah yang dikatakan didalam Alkitab bahwa ada hukum taurat yang tertulis di dalam hati manusia.
Dan hukum Taurat itu bukan buah karya manusia tetapi karya dan ketetapan Allah.
TB Rm 2:14-15: "Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela."
4. Dari Tuhan Yesus yang pernah hidup di dunia ini.
Melalui Yesus Kristus kita tahu siapa Allah yang benar itu walaupun ada banyak yang disebut allah tetapi Allah yang benar adalah yang dimanifestasikan oleh Yesus.
Sebab Yesus Kristus itulah gambaran Allah yang tidak kelihatan.
TB Kol 1:15: "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,"
TB Ibr 1:3: "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,"
Atas hal-hal tersebut itulah maka kami memilih untuk mempercayai bahwa Allah itu nyata.
Karena Allah nyata maka segala sesuatu yang kita lakukan demi Allah hari ini, tidak akan pernah sia-sia.
Karena kepercayaan kepada Allah inilah maka kita beribadah, kita berusaha hidup Kudus, kita berlatih keras menyangkal kesenangan-kesenangan daging.
Karena Allah nyata maka itu berarti hidup tidak berakhir dan selesai pada kematian tetapi masih akan ada penghakiman pada hari kebangkitan.
Entah engkau percaya bahwa Allah itu ada ataukah tidak, hal itu tidak akan pernah mengubah fakta tentang keberadaan Allah.
Kiranya mencerahkan.

Posting Komentar
Posting Komentar