Kata pribadi Dalam penggunaan umum, (ingg. self) mencakup suatu orang atau benda tertentu dari sebuah kumpulan. Pribadi juga sering merujuk kepada keseluruhan sifat-sifat dan karakter seseorang yang terpisah atau berbeda dari yang lain. Sehingga pribadi adalah suatu keterpisahan, kemasingdirian (individualisme).
![]() |
| Sumber gambar Wikipedia |
Kata trinitas adalah istilah bahasa latin yang memang tidak ada dalam Alkitab namun istilah tersebut dipakai untuk mengkomunikasikan kebenaran yang terdapat dalam Alkitab.
Istilah Trinitas atau Tritunggal Allah yang Kudus bukanlah kepercayaan kepada tiga ilah yang berbeda dan saling terpisah. Trinitas tidak bertentangan dengan iman kepada satu-satunya Allah yang esa begitu pula keesaan Allah yang Kudus tidak bertentangan dengan konsep Trinitas.
1. Bapa, Putra (Anak) dan Roh Kudus adalah Pribadi-pribadi.
Ketika kita bicara pribadi-pribadi Allah Trinitas kita tidak dapat memakai definisi pribadi secara umum seperti yang sudah kita bicarakan diatas. Ketika definisi itu kita paksakan maka Tritunggal akan bermakna politeis dan kita akan di anggap syirik. Tetapi yang benar adalah Allah itu Roh (Yohanes 4:24) sehingga Pribadi-pribadi Allah harus dipahami dalam makna metafisik yang mengatasi ruang dan waktu.
Ungkapan "tres personae" (tiga pribadi) yang sering kita dengar ketika berbicara masalah Tritunggal, yang dimaksud adalah pribadi-pribadi metafisik yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah pribadi yang berbeda tetapi tidak terpisahkan sebagai wujud Allah yang esa dan ketiganya adalah kekal abadi tanpa awal mula.
2. Latar Belakang Alkitab Sebagai Dasar Keyakinan pada Allah Tritunggal
Didalam Alkitab Perjanjian Lama dibuka dengan penampakan Allah, Firman dan Roh Allah
Dalam ayat tersebut nampak "Allah" menciptakan langit dan bumi, "Roh Allah" atau Roh Kudus melayang-layang diatas permukaan air, " berfirman Allah" itulah Firman yang mencipta.
Kata "Kita" dalam ayat diatas menunjukkan adanya pluralitas dalam Ketuhanan.
Dalam Kejadian 18 penampakan tiga orang kepada Abraham memberikan indikasi pada Tritunggal Allah.
Kemudian didalam Perjanjian Baru terdapat teks yang paling berpengaruh dalam Matius 28:19, yang memberi Amanat Agung kepada para murid untuk membaptis di dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus. Kata "nama" diayat tersebut dalam teks bahasa Yunani memakai kata onoma adalah kata benda bentuk tunggal yang berarti satu nama, sementara bentuk jamaknya adalah onomati yang berarti nama-nama.
Selanjutnya dalam berkat rasuli Rasul Paulus juga menyebutkan rumusan Tritunggal mirip dengan yang terdapat di Injil Matius 28:19
Jadi baik Bapa, Putra dan Roh Kudus masing-masing adalah pribadi (Yunani-hypostasis) atau (Arab-uqnum). Tiga pribadi yang berbeda namun sekaligus tidak terpisahkan. Sang Bapa merujuk kepada "Wujud Allah" yang Esa, menjadi sumber segala sesuatu;
baik sumber didalam diri-Nya sendiri yaitu Firman-Nya yang datang dan keluar dari Bapa;
"Sebab Aku keluar dan datang dari Allah..."
Dan Roh Kudus yang keluar dari Bapa; "...Yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa,..." Yohanes 15:46.
Bapa juga menjadi sumber segala sesuatu yang diciptakan-Nya dari tidak ada menjadi ada.
Jadi Tritunggal bukanlah suatu hakikat tunggal dimana Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah satu pribadi yang sama hanya berbeda peran. Konsep tersebut adalah yang dipahami oleh Sabellius dan telah diekskomunikasi di Roma tahun 220 karena bidah.
Referensi:

Posting Komentar
Posting Komentar